Senin, 20 Oktober 2014

INDONESIAKU....JATI DIRIKU....

Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia....




Indonesia merupakan Negara kesatuan yang terdiri dari beribu pulau, sehingga Indonesia mempunyai beraneka ragam suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan lain sebagainya. Dengan banyaknya pulau yang tersebar di berbagai daratan nusantara, menjadikan Indonesia sebagai Negara yang kaya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dengan kekayaan inilah Indonesia bisa dikatakan Negara yang paling kaya di seluruh belahan dunia, namun sampai saat ini negara Indonesia belum mendapat pengakuan sebagai Negara yang kaya, sebab sumberdaya alam yang ada belum termanfaatkan secara optimal. Sehingga potensi-potensi yang ada masih belum bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
            Selama kurun waktu ± 68 tahun Indonesia merdeka, namun kemerdekaan itu belum sepenuhnya dirasakan bangsa Indonesia, padahal dengan beraneka ragam dan sumber daya alam yang ada seyogyanya Indonesia mampun mewujudkan Negara yang makmur, sejahtra dan maju.

            Diberbagai belahan nusantara, terdapat suku-suku bangsa dengan adat, bahasa dan ciri-ciri khasnya yang menjadi salah satu potensi dan kekayaan Indonesia. Berikut beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia  

1) Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia

Di Pulau Jawa


Suku Betawi di Jakarta
Suku Baduy di Banten
Suku Bawean di Jawa Timur : Gresik
Suku Banten di Banten
Suku Cirebon di Jawa Bara : Kota Cirebon
Suku Jawa di Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta
Suku Samin di Jawa Tengah: Purwodadi
Suku Madura di Jawa Timur
Suku Osing di Banyuwangi Jawa Timur
Suku Samin di Blora Jawa Tengah
Suku Sunda di Jawa Barat
Suku Tengger di Jawa Timur Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo lereng G. Bromo
Orang Cina Benteng di Tangerang, Provinsi Banten

Orang Tionghoa Hokkien di Jawa dan Sumatera Utara


Di Pulau Kalimantan

Suku Bajau di Kalimantan Timur
Suku Banjar di Kalimantan Selatan
Suku Berau di Kalimantan Timur: kabupaten Berau
Orang Bugis Pagatan di Kalimantan Selatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu
Suku Bulungan di Kalimantan Timur: Kabupaten Bulungan
Suku Dayak terdiri :
Suku Dayak Ahe di Kalimantan Barat
Suku Dayak Bajare di Kalimantan Barat
Suku Dayak Damea di Kalimantan Barat
Suku Dayak Banyadu di Kalimantan Barat
Suku Bakati di Kalimantan Barat
Suku Punan di Kalimantan Tengah
Suku Kanayatn di Kalimantan Barat
Suku Dayak Krio di Kalimantan Barat: Ketapang
Suku Dayak Sungai Laur di Kalimantan Barat: Ketapang
Suku Dayak Simpangh di Kalimantan Barat; Ketapang
Suku Iban di Kalimantan Barat
Suku Mualang di Kalimantan Barat: Sekadau, Sintang
Suku Bidayuh di Kalimantan Barat: Sanggau
Suku Mali di Kalimantan Barat
Suku Seberuang di Kalimantan Barat: Sintang
Suku Sekujam di Kalimantan Barat: Sintang
Suku Sekubang di Kalimantan Barat: Sintang
Suku Ketungau di Kalimantan Barat
Suku Desa di Kalimantan Barat
Suku Kantuk di Kalimantan Barat
Suku Ot Danum atau Dohoi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat
Suku Limbai di Kalimantan Barat
Suku Kebahan di Kalimantan Barat
Suku Pawan di Kalimantan Barat
Suku Tebidah di Kalimantan Barat
Suku Bakumpai di Kalimantan Selatan Barito Kuala
Orang Barangas di Kalimantan Selatan Barito Kuala
Suku Bukit di Kalimantan Selatan
Orang Dayak Pitap di Tebing Tinggi, Balangan, Kalsel
Suku Dayak Hulu Banyu di Kalimantan Selatan
Suku Dayak Balangan di Kalimantan Selatan
Suku Dusun Deyah di Kalimantan Selatan: Tabalong
Suku Ngaju di Kalimantan Tengah: Kabupaten Kapuas
Suku Siang Murung di Kalimantan Tengah: Murung Raya
Suku Bara Dia di Kalimantan Tengah: Barito Selatan
Suku Ot Danum di Kalimantan Tengah
Suku Lawangan di Kalimantan Tengah
Suku Dayak Bawo di Kalimantan Tengah: Barito Selatan
Suku Tunjung, Kutai Barat, rumpun Ot Danum
Suku Benuaq, Kutai Barat, rumpun Ot Danum
Suku Bentian, Kutai Barat, rumpun Ot Danum
Suku Bukat, Kutai Barat
Suku Busang, Kutai Barat
Suku Ohong, Kutai Barat
Suku Kayan, Kutai Barat, rumpun Apo Kayan
Suku Bahau, Kutai Barat, rumpun Apo Kayan
Suku Penihing, Kutai Barat, rumpun Punan
Suku Punan, Kutai Barat, rumpun Punan
Suku Modang, Kutai Timur, rumpun Punan
Suku Basap, Bontang-Kutai Timur
Suku Ahe di Kabupaten Berau
Suku Tagol, Malinau, rumpun Murut
Suku Brusu, Malinau, rumpun Murut
Suku Kenyah, Malinau, rumpun Apo Kayan
Suku Lundayeh, Malinau
Suku Pasir di Kalimantan Timur: Kabupaten Pasir
Suku Dusun di Kalimantan Tengah
Suku Maanyan di Kalimantan Tengah: Barito Timur
Orang Maanyan Paju Sapuluh
Orang Maanyan Paju Epat
Orang Maanyan Dayu
Orang Maanyan Paku
Orang Maanyan Benua Lima Maanyan Paju Lima
Orang Dayak Warukin di Tanta, Tabalong, Kalsel
Suku Samihim, Pamukan Utara, Kotabaru, Kalsel
Suku Kutai di Kalimantan Timur: Kutai Kartanegara
Suku Melayu Sambas di Kalimantan Barat
Suku Pasir di Kalimantan Timur: Kabupaten Pasir
Suku Sambas (Melayu Sambas) di Kalimantan Barat: Kabupaten Sambas
Suku Tidung di Kalimantan Timur: Kabupaten Tanah Tidung 
Orang Tionghoa Hakka di Belitung dan Kalimantan Barat


Aceh

Suku Aceh
Suku Alas
Suku Aneuk Jamee
Suku Devayan
Suku Gayo
Suku Haloban
Suku Kluet
Suku Lekon
Suku Nias
Suku Pakpak
Suku Sigulai
Suku Singkil
Suku Tamiang
Suku Peler


Sumatera Utara

Suku Batak
  • Suku Batak Toba
  • Suku Batak Karo
  • Suku Batak Mandailing
  • Suku Batak Pakpak
  • Suku Batak Pesisir Sibolga
  • Suku Batak Simalungun
Suku Melayu
Suku Nias


Riau

Suku Akit  
Suku Batak Rokan  
Suku Bengkalis
Suku Bonai Laut
Suku Melayu Riau
Suku Melayu Rokan
Suku Ocu
Suku Talang Mamak  
Suku Sakai  


Jambi

Suku Bajau
Suku Batin
Suku Kerinci
Suku Kubu(anak dalam)
Suku Melayu Jambi
Suku Melayu Timur
Suku Penghulu
Suku Pindah


Sumatra Barat

Suku Rao  
Suku Minangkabau
Suku Mentawai  


Bengkulu

Suku Enggano  
Suku Kaur
Suku Lembak (Lemak)
Suku Lintang
Suku Melayu Bengkulu (Pesisir)
Suku Mukomuko
Suku Pekal
Suku Rejang
Suku Serawai
Suku Tengah Kepungut  


Bangka Belitung

Suku Bangka
Suku Belitung
Suku Lom
Suku Sawang
Suku Sekak


Sumatra Selatan

Suku Abung  
Suku Aji
Suku Banyuasin   (anak dalam)
Suku Belida (Belide)  
Suku Beliti
Suku Daya
Suku Gumai  
Suku Kayu Agung  
Suku Kikim
Suku Kisam
Suku Komering  
Suku Lematang  
Suku Lintang  
Suku Lubai  
Suku Mangsang  
Suku Musi
Suku Ogan  
Suku Palembang  
Suku Pasemah  
Suku Pegagan  
Suku Penesak
Suku Ranau  
Suku Rawas   (anak dalam)
Suku Sasak
Suku Sekayu  
Suku Semendo   (Semende)
Suku Serawai
Suku Teras  
Suku Tulung Selapan (anak mate idop)


Lampung

Suku Abung  
Suku Balau
Suku Cikoneng
Suku Darah Putih
Suku Daya
Suku Komering
Suku Krui
Suku Lampung  
Suku Lampung Api
Suku Lampung Nyow
Suku Melinting
Suku Merpas
Suku Paminggir   (Abung Paminggir)
Suku Pubian   (Abung Pubian)
Suku Ranau  
Suku Sekala Brak
Suku Semaka
Suku Seputih
Suku Sungkay
Suku Tulang Bawang
Suku Way Kanan


Bali dan Nusa Tenggara Barat

Suku Bali
Suku Loloan
Suku Nyama Selam
Suku Trunyan
Suku Bayan
Suku Dompu
Suku Donggo
Suku Kore
Suku Nata
Suku Mbojo
Suku Sasak
Suku Sumbawa


Nusa Tenggara Timur

Suku Abui
Suku Alor
Suku Anas
Suku Atanfui
Suku Babui
Suku Bajawa
Suku Bakifan
Suku Blagar
Suku Boti
Suku Dawan
Suku Deing
Suku Ende
Suku Faun
Suku Flores
Suku Hanifeto
Suku Helong
Suku Kabola
Suku Karera
Suku Kawel
Suku Kedang
Suku Kemak
Suku Kemang
Suku Kolana
Suku Kramang
Suku Krowe Muhang
Suku Kui
Suku Labala
Suku Lamaholot
Suku Lemma
Suku Lio
Suku Manggarai
Suku Maung
Suku Mela
Suku Modo


Sulawesi Utara

 Minahasa  
- Suku Babontehu
- Suku Bantik
- Suku Pasan Ratahan
- Suku Tonsea
- Suku Tontemboan
- Suku Toulour
- Suku Tonsawang
- Suku Tombulu
Suku Sangir-Talaud  


Gorontalo
Suku Gorontalo


Sulawesi Tengah
Suku Ampana
Suku Balantak
Suku Banggai
Suku Bungku
Suku Buol
Suku Dampeles
Suku Kaili
Suku Kulawi
Suku Lauje
Suku Lore
Suku Mori
Suku Padoe
Suku Pamona
Suku Saluan
Suku Tojo
Suku Toli Toli
Suku Tomini
Suku Ulumanda, Masyarakat Ulumanda berada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Suku ini merupakan salah satu anak suku Bungku.
Suku Una Una



Sulawesi Selatan

  • Suku Bentong, tinggal di perbatasan Kabupaten Maros dan Bone, mereka mendiami daerah Bulo-Bulo, bagian dari wilayah Kecamatan Tenete Riaja. Kabupaten Barru, Propinsi Sulawesi Selatan.
  • Suku Bugis, berpusat di Sulawesi Selatan. Suku ini mendiami sebelas Kabupaten, yaitu Kab. Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Sidenreng-Rappang, Powelai-Mamasa, Luwu, Pare-pare, Barru, Pangkajene, dan Maros.
  • Suku Campalagian, Nama lain dari suku ini adalah Tulumpanuae atau Tasing, dan biasa disebut oleh pemerintah suku Mandar. Namun mereka menyebut diri mereka orang Campalagian. Mereka tinggal di sekitar Kabupaten Majene, tepatnya di kota Campalagian dan Kab. Polewali-Mamasa (Polmas) serta di Kabupaten Mamuju sepanjang sungai Mandar.
  • Suku Duri, Suku Duri terletak di pedalaman Sulawesi Selatan, mendiami wilayah Kabupaten Enrekang yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kec. Enrekang, Maiwa, Baraka, Anggareja dan Alia, yang berbatasan dengan Tanah Toraja. Mereka menggunakan bahasa dengan dialek khusus yaitu bahasa Duri.
  • Suku Enrekang, SUKU ENREKANG = Suku Enrekang terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, kurang lebih 259 Km dari kota Ujung Pandang .
  • Suku Konjo Pegunungan, mendiami hampir seluruh Kabupaten Gowa. Gowa bekas kerajaan yang menjadi obyek wisata, terletak sekitar 30 km dari Ujung Pandang .
  • Suku Konjo Pesisir, tinggal di Kabupaten Bulukumbu, kurang lebih 209 km dari kota Ujung Pandang , Propinsi Sulawesi Selatan. Nama lain suku ini adalah Kajang - merupakan perkampungan tradisional khas suku Konjo.
  • Suku Luwu, tinggal di kabupaten Luwu.
  • Suku Maiwa, salah satu suku di kecamatan Maiwa, kabupaten Enrekang
  • Suku Makassar, berada di Kabupaten Takalar Jeneponto, Bantaeng, Selayar, Maros dan Pakajene. Pada umumnya kehidupan orang Makasar dan orang Bugis berbaur, dengan penduduk terletak di pesisir pantai dan Teluk Bone, serta di sekitar Gunung Lompobatang.
  • Suku Mamuju, terletak di tepi pantai timur Sulawesi , terbentang dari arah selatan ke utara. Suku ini dialiri oleh beberapa sungai, seperti Hua, Karamu, Lumu, Budung-Budung.
  • Suku Mandar, berada di kabupaten Majene.
  • Suku Toala/ Pannei, Sumpang Bita adalah obyek wisata gua yang terdapat di Kab. Pangkep, Sulsel. Pada dinding gua Sumpang Bita itu terdapat bekas gambar telapak tangan, dan telapak kaki manusia, perahu, rusa dan babi hutan. Mungkin unsur-unsur ini menunjukkan gaya hidup orang Toala/Pannei zaman dulu. Konon sejak 5000 tahun yang lampau merupakan tempat hidup nenek moyang suku Toala/Pannei.
  • Suku Toraja


Sulawesi Barat

Suku Mamasa
Suku Mandar
Suku Toraja



Sulawesi Tenggara

Suku Buton
Suku Moronene
Suku Muna
Suku Mekongga
Suku Tolaki
Suku Wolio



Maluku dan Maluku Utara

Suku Ambon
Suku Ternate
Suku Kei
Suku Tanimbar
Suku Furuaru
Suku Rana



Papua

Suku Sentani
Suku Biak
Suku Asmat
Suku Senggi 
Suku Dani
Suku Iban
Suku Manen
Suku Mooi
Suku Kaure



2) Keanekaragaman Budaya di Indonesia

Ragam Kebudayaan Indonesia , Indonesia sangat kaya akan kebudayaan yang tersebar diseluruh penjuru nusantara. Kebudayaan-kebudayaan itu merupakan sumber kekayaan yang tidak ternilai harganya. Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang bersumber dari masyarakat dan suku-suku dimana masyarakat itu berada, kebudayaan ini patut kita lestarikan dalam khasanah kebudayaan indonesia yang mendunia. Kebudayaan, Indonesia, Seni budaya Indonesia, sosial budaya, seni budaya yang berakar dan budaya Indonesia asli. Kebudayaan - budaya - sosial budaya.

Adapun kebudayaan nusantara(indonesia) yang kita miliki, sekaligus saya sebut pernik nusantara adalah sebagai berikut :

Rumah adat

• Aceh: Rumoh Aceh
• Sumatera Barat: Rumah Gadang
• Sumatera Selatan: Rumah Limas
• Jawa: Rumah Joglo
• Papua: Honai
• Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
• Sulawesi Tenggara: Istana buton
• Sulawesi Utara: Rumah Panggung
• Kalimantan Barat: Rumah Betang
• Nusa Tenggara Timur: Lopo
• Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis )

Tarian

• Jawa : Bedaya , Kuda Lumping , Reog
• Bali : Kecak , Barong / Barongan , Pendet
• Maluku : Cakalele , Orlapei , Katreji
• Aceh : Saman , Seudati
• Minangkabau : Tari Piring , Tari Payung ,Tari Indang , Tari Randai , Tari Lilin
• Betawi : Yapong
• Sunda : Jaipong , Tari Topeng
• Timor NTT : Likurai , Bidu , Tebe , Bonet , Pado'a , Rokatenda , Caci
• Batak Toba & Suku Simalungun : Tortor
• Sulawesi Selatan : Tari Pakkarena , Tarian Anging Mamiri , Tari Padduppa , Tari 4 Etnis
• Sulawesi Tengah : Dero
• Gorontalo : Tari Saronde , Tari Elengge , Tari Dana-Dana , Tari Polopalo , Tari Pore-Pore
• Pesisir Sibolga/Tapteng : Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung
• Riau : Persembahan , Zapin , Rentak Bulian , Serampang Dua Belas
• Lampung : Bedana , Sembah , Tayuhan , Sigegh , Labu Kayu
• Irian Jaya : ( Musyoh , Selamat Datang )
• Nias : Famaena 

Lagu

• Jakarta : Kicir-kicir , Jali-jali , Lenggang Kangkung , Keroncong Kemayoran , Surilang , Terang Bulan
• Maluku : Rasa Sayang-sayange , Ayo Mama , Buka Pintu , Burung Tantina , Goro-Gorone , Huhatee , Kole-Kole , Mande-Mande , Ole Sioh , O Ulate , Sarinande , Tanase
• Melayu : Tanjung Katung
• Aceh : Bungong Jeumpa , Lembah Alas , Piso Surit
• Kalimantan Selatan : Ampar-Ampar Pisang , Paris Barantai , Saputangan Bapuncu Ampat
• Nusa Tenggara Timur : Anak Kambing Saya , Oras Loro Malirin , Sonbilo , Tebe Onana , Ofalangga , Do Hawu , Bolelebo , Lewo Ro Piring Sina , Bengu Re Le Kaju , Aku Retang , Gaila Ruma Radha , Desaku , Flobamora , Potong Bebek Angsa
• Sulawesi Selatan : Angin Mamiri , Pakarena , Sulawesi Parasanganta , Ma Rencong
• Sumatera Utara : Anju Ahu , Bungo Bangso , Cikala Le Pongpong , Bungo Bangso , Butet , Dago Inang Sarge , Lisoi , Madekdek Magambiri , Mariam Tomong , Nasonang Dohita Nadua , Rambadia , Sengko-Sengko , Siboga Tacinto , Sinanggar Tulo , Sing Sing So , Tapian Nauli
• Papua / Irian Barat : Apuse , Yamko Rambe Yamko
• Sumatera Barat : Ayam Den Lapeh , Barek Solok , Dayung Palinggam , Kambanglah Bungo , Kampuang Nan Jauh Di Mato , Ka Parak Tingga , Malam Baiko , Kampuang nan Jauh di Mato , Kambanglah Bungo , Indang Sungai Garinggiang , Rang Talu
• Jambi : Batanghari , Soleram
• Jawa Barat : Bubuy Bulan , Cing Cangkeling , Es Lilin , Karatagan Pahlawan , Manuk Dadali , Panon Hideung , Peuyeum Bandung , Pileuleuyan , Tokecang
• Kalimantan Barat : Cik-Cik Periuk , Cak Uncang , Batu Ballah , Alok Galing , Tandak Sambas , Sungai Sambas Kebanjiran , Alon-Alon
• Sumatera Selatan : Cuk Mak Ilang , Dek Sangke , Gending Sriwijaya , Kabile-bile , Tari Tanggai
• Banten : Dayung Sampan
• Sulawesi Utara : Esa Mokan , O Ina Ni Keke , Si Patokaan , Sitara Tillo
• Jawa Tengah : Gambang Suling , Gek Kepriye , Gundul Pacul , Ilir-ilir , Jamuran , Bapak Pucung , Yen Ing Tawang Ono Lintang , Stasiun Balapan
• Nusa Tenggara Barat : Helele U Ala De Teang , Moree , Orlen-Orlen , Pai Mura Rame , Tebe Onana , Tutu Koda
• Kalimantan Timur : Indung-Indung
• Jambi : Injit-Injit Semut , Pinang Muda , Selendang Mayang
• Kalimantan Tengah : Kalayar
• Jawa Timur : Keraban Sape , Tanduk Majeng
• Bengkulu : Lalan Belek
• Bali : Mejangeran , Ratu Anom
• Sulawesi Tenggara : Peia Tawa-Tawa
• Yogyakarta : Pitik Tukung , Sinom , Suwe Ora Jamu , Te Kate Dipanah
• Sulawesi Tengah : Tondok Kadadingku , Tope Gugu
• Sulawesi Barat : Bulu Londong , Malluya , Io-Io , Ma'pararuk
• Gorontalo : Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , Wanu Mamo Leleyangi 

Musik

• Jakarta : Keroncong Tugu .
• Melayu : Hadrah , Makyong , Ronggeng
• Makassar : Gandrang Bulo , Sinrilik
• Pesisir Sibolga/Tapteng : Sikambang 

Alat musik

• Jawa : Gamelan , Kendang Jawa .
• Nusa Tenggara Timur : Sasando , Gong dan Tambur , Juk Dawan , Gitar Lio .
• Gendang Bali
• Gendang Simalungun
• Gendang Melayu
• Gandang Tabuik
• Sasando
• Talempong
• Tifa
• Saluang
• Rebana
• Bende
• Kenong
• Keroncong
• Serunai
• Jidor
• Suling Lembang
• Suling Sunda
• Dermenan
• Saron
• Kecapi
• Bonang
• Angklung
• Calung
• Kulintang
• Gong Kemada
• Gong Lambus
• Rebab
• Tanggetong
• Gondang Batak
• Kecapi
• Kesok-Kesok 

Gambar

• Jawa: Wayang .
• Tortor: Batak 

Patung

• Jawa: Patung Buto , patung Budha .
• Bali: Garuda.
• Irian Jaya : Asmat.

Pakaian

• Jawa: Batik .
• Sumatra Utara : Ulos , Suri-suri, Gotong.
• Sumatra Utara, Sibolga : Anak Daro & Marapule .
• Sumatra Barat / Melayu :
• Sumatra Selatan Songket
• Lampung : Tapis
• Sasiringan
• Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur
• Bugis - Makassar Baju Bodo dan Jas Tutup , Baju La'bu
• Papua Timur : Manawou
• Papua Barat : Ewer
• NTT:

Suara

• Jawa: Sinden .
• Sumatra: Tukang cerita.
• Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
• Gorontalo: (Dikili)

Sastra/tulisan

• Jawa: Babad Tanah Jawa , karya-karya Ronggowarsito .
• Bali: karya tulis di atas Lontar.
• Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
• Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
• Timor Ai Babelen , Ai Kanoik

Makanan

• Timor: Jagung Bose , Daging Se'i , Ubi Tumis .
• Sumatera bagian Barat: Sate Padang
• Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang
• Jogjakarta: Gado-Gado
• Gorontalo: Binde Biluhuta

Kebudayaan Modern Khas Indonesia

• Musik Dangdut: Elvie Sukaesih , Rhoma Irama .
• Film Indonesia: " Daun di Atas Bantal " (1998) yang mendapat penghargaan Film terbaik di "Asia Pacific Film Festival" di Taipei .
• Sastra: Pujangga Baru .









SUMBER:

Minggu, 19 Oktober 2014

Kumpulan peribahasa....

Sabung selepas hari petang Artinya:
1. Usaha yang penghabisan secara untung-untungan.
2. Kalau untung semua kerugian akan kembali / tertutupi.

Sakit menimpa, sesal terlambat Artinya:
Tidak ada gunanya menyesali sesuatu yang sudah terjadi.

Salah bunuh memberi bangun, salah cencang memberi pampas Artinya:
Setiap kesalahan selalu diikuti dengan risiko ganti rugi untuk menghapus kesalahan tersebut.

Salah makan memuntahkan, salah tarik mengembalikan Artinya:
1. Harus berani mengakui kesalahan.
2. Harus selalu mau memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.

Sambil berdendang biduk hilir Artinya:
1. Sambil mengerjakan sesuatu, pekerjaan lain juga tersambilkan.
2. erentak mengerjakan dua atau lebih pekerjaan.

Sambil berdiang nasi masak Artinya:
1. Sambil mengerjakan sesuatu, pekerjaan lain juga tersambilkan.
2. Mengerjakan dua atau lebih pekerjaan.

Sambil berlayar sambil menampan Artinya:
Sambil bekerja, tetaplah berusaha untuk belajar menambah ilmu pengetahuan.

Sambil menyelam minum air Artinya:
Mengerjakan suatu pekerjaan, dapat pula menyelesaikan pekerjaan atau masalah yang lain.

Sambil menyuruk, galas lalu Artinya:
Sambil melindungi diri dari bahaya namun keuntungan tetap tidak dilupakan.

Sampan ada pengayuh tidak Artinya:
Kemauan ada, tetapi kemampuan (finansial) tidak ada untuk mencapai cita-cita. 

Sarak serasa hilang, bercerai serasa mati Artinya:
Suasana hati yang sangat rindu karena berpisah.

Satu orang makan nangka, semua kena getahnya Artinya:
Seorang yang berbuat salah, yang lain terbawa-bawa salah.

Sawah berpematang, ladang berbintalak Artinya:
Segala sesuatu itu mempunyai batas.

Sayang akan garam sececah, kerbau seekor dibusukkan Artinya:
Karena takut akan kerugian yang sedikit, akhirnya mendapat kerugian yang lebih besar.

Sayangkan anak tangan-tangani, sayangkan istri tinggal-tinggalkan Artinya:
1. Sesekali berpisah justru akan menambah timbulnya rasa rindu dan kasih sayang yang lebih besar.
2. Jangan terlalu memanjakan anak dan istri.

Sayangkan kain, buangkan baju Artinya:
Harus memilih salah satu, tidak boleh mengambil atau memiliki keduanya sekaligus.
Sayang-sayang buah kepayang, dimakan mabuk dibuang sayang Artinya:
1. Bingung menghadapi perempuan cantik tapi berbahaya, diambil takut ditinggalkan tak sampai hati.
2. Dalam keadaan serba salah.

Seayun bagai berbuai Artinya:
Seia sekata; sepenanggungan sependeritaan; senasib.

Sebab buah dikenal pohonnya Artinya:
Seseorang dikenal oleh orang lain atas hasil karyanya.

Sebagai abu di atas tanggul Artinya:
1. Orang yang tidak tetap kedudukannya.
2. Kedudukan yang sangat sulit, dan mudah sekali jatuh.

Sebagai anjing terpanggang ekor Artinya:
Seseorang yang ribut sekali, berteriak-teriak dan unjur anjar kesana kemari. 

Sebagai gagak pulang ke benua Artinya:
Seseorang yang pulang dari perantauan, tetapi kepandaiannya tidak juga bertambah; masih bodoh juga. 

Sebagai melihat asam Artinya:
Sangat ingin akan sesuatu.

Sebelum ajal berpantang mati: Artinya:
1. Kehidupan dan kematian ditentukan oleh Tuhan.
2. Jangan terlalu takut karena orang tidak akan mati sebelum tiba ajalnya.
3. Teruslah berusaha sampai titik darah penghabisan.

Sebesar-besar bumi ditampar tak kena Artinya:
Orang yang sangat sial dalam kehidupannya.

Sebingkah tanah terbalik, sebatang pohon rebah Artinya:
Bukti bahwa sesuatu itu sudah menjadi milik orang.

Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi Artinya:
Seia sekata; senasib sepenanggungan.

Sedepa jalan kemuka, setelempap jalan kebelakang Artinya:
1. Dalam mempertimbangkan sesuatu jangan hanya memandang manfaatnya saja, mudaratnya juga harus diperhitungkan.
2. Selalu berhati-hati dalam sebarang pekerjaan.

Sedia payung sebelum hujan:
1. Mengantisipasi masalah sebelum masalah tersebut itu terjadi. Terutama yang dimaksud adalah menabung dahulu selama bisa, atau selama hari muda.Nanti jika ada musibah sudah lebih mudah ditanggulangi.
2. Harus selalu waspada sebelum segala sesuatu terjadi.

Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit Artinya:
Usaha / upaya kecil yang terus-menerus pasti akhirnya akan memberikan hasil. 

Sedikit hujan banyak yang basah Artinya:
Kecelakaan yang kecil tetapi jadi besar akibatnya.

Seekor kerbau berkubang, semua kena lulutnya Artinya:
Seorang yang berbuat salah, semua menanggung akibatnya.

Segan bergalah, hanyut serantau Artinya:
Malas berusaha maka mundurlah dalam penghidupan.

Sehampir-hampir tepi kain, hampir juga tepi bebat Artinya:
Sedekat-dekatnya dengan orang lain, lebih dekat juga dengan keluarga sendiri. 

Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain Artinya:
Sedikit dikit lama2 menjadi banyak. Seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin Artinya: Dua orang yang sejodoh benar.

Seiring bertukar jalan Artinya:
Maksud sama tapi caranya berbeda.

Sejengkal jadi sehasta Artinya:
Perkara yang kecil dibesar-besarkan akhirnya jadi besar.

Sekali air besar, sekali tepian berubah Artinya:
Sekali air besar, sekali tepian berubah: setiap ada pergantian pemimpin, (selalu) ada pergantian atau perubahan aturan.

Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya Artinya:
Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya: sekali saja mengkhianati teman maka untuk selanjutnya anda tidak dipercayai lagi.

Sekali membuka pura, dua tiga utang terbayar Artinya:
Satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil (atau keuntungan) sekaligus.

Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui juga Artinya:
Satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil (atau keuntungan) sekaligus.

Sekali tepuk dua lalat  Artinya:
Satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil (atau keuntungan) sekaligus.

Selama air hilir, selama gagak hitam Artinya:
Selama-lamanya.

Sendok berdegar-degar, nasi habis budi dapat Artinya:
Kalau tak hati-hati mengerjakan sesuatu, kita boleh jadi mendapat malu.

Sendok besar tak mengenyang Artinya:
Janji saja yang banyak, buktinya tidak ada. Sendok dan periuk lagi berantuk Suami - istri atau orang bersaudara juga dapat berselisih paham.

Seorang makan cempedak, semua kena getahnya Artinya:
Seorang yang berbuat kesalahan, semua mendapatkan nama jelek.

Sepandai-pandai membungkus yang busuk berbau juga Artinya:
Bagaimanapun disembunyikan maka perbuatan jahat itu akhirnya akan diketahui orang.

Sepandai-pandai tupai meloncat, jatuh juga Artinya:
Tidak ada orang yang sempurna, Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan/kejahatan/kegagalan.

Sepanjang-panjang tali tidak sepanjang mulut orang Artinya:
Rahasia apabila telah diceritakan kepada orang lain sudah pasti tidak akan tersimpan lagi, pasti diketahui oleh banyak orang.

Sepasin dapat bersiang Artinya:
Mendapatkan keuntungan yang tidak terduga.

Seperti air dengan kolam Artinya:
Seorang yang selalu tenang dalam pembawaannya maupun tingkah lakunya.

Bagai air di daun talas: Artinya:
1. Ketidakcocokan antara dua orang, seperti air yang ditaruh di atas daun talas akan terpisah.
2. Orang yang tidak mempunyai pendirian.

Seperti air pembasuh tangan Artinya:
Pemberian yang kurang berharga atau murahan.

Seperti anai-anai bubus Artinya:
Banyak sekali berduyun-duyun; berkeliaran kesana kemari.

Seperti anak ayam kehilangan induk Artinya:
(digunakan untuk menggambarkan situasi di mana sebuah kelompok kehilangan pemimpinnya sehingga bingung dan tidak tahu harus melakukan apa.) Contoh: Sejak atasan kami berangkat ke Kairo, kami seperti anak ayam kehilangan induk.

Seperti anak sepat ketohoran Artinya:
Barbaring-baring bermalas-malasan saja.

Seperti anak yang baru dibedung Artinya:
Orang yang lurus tapi agak pandir; tak tahu berminyak air.

Seperti anjing bercawat ekor Artinya:
Pergi atau menghindar karena merasa malu.

Seperti anjing berebut tulang Artinya:
Orang yang memperebutkan harta / kedudukan dengan rakus, sehingga rasa kemanusiaannya sampai hilang.

Seperti anjing berjumpa pasir Artinya:
Orang yang biasa bertabiat buruk / melakukan pekerjaan yang tidak senonoh selalu saja mengulangi tabiatnya / kelakuan yang tidak senonoh tersebut bila ada kesempatan.

Seperti anjing beroleh bangkai Artinya:
Sangat rakus. Seperti anjing dengan kucing Artinya: (digunakan untuk menggambarkan dua orang yang saling bermusuhan dan tidak bisa didamaikan.) 

Seperti anjing digosok kepala, menjungkit ekor Artinya:
Orang yang tidak berbudi, bila dihormati malah menjadi sombong.

Seperti anjing kedahuluan Artinya:
Niat hati hendak meminang anak gadis orang, kedahuluan oleh orang besar / orang kaya (lalu pulang dengan kecewa).

Seperti anjing mengunyah tulang Artinya:
Orang yang terus menerus bersungut-sungut; menggerutu.

Seperti antah ditepi gantang, masuk tak genap keluar tak ganjil Artinya:
Seseorang yang kehadirannya dianggap tidak berguna karena tidak penting (tidak kaya, tidak pandai, tidak berkedudukan, dllsbnya).

Seperti api dalam sekam Artinya:
Hal jelek/rawan yang tersembunyi atau tadinya kecil lambat-laun akan muncul menjadi sesuatu bencana/peristiwa yang besar dalam konotasi negatif.

Seperti api makan ladang kering Artinya:
Lekas sekali menjadi besar; misalnya pemberontakan, penyakit menular, isu tertentu.

Seperti aur ditarik sungsang Artinya:
Perkara yang sukar sekali menyelesaikannya / mendamaikannya.

Seperti ayam beranak itik Artinya:
Orang tua yang kuno yang mempunyai anak modern; tak dapat mengikuti / menyesuaikan diri dengan kehidupan / tindak tanduk anak.

Seperti ayam beroleh ubi Artinya:
Sangat gembira sekali.

Seperti ayam dimakan tungau Artinya:
Sangat gelisah. Seperti ayam gadis bertelur Artinya: Tidak tetap datangnya. 

Seperti ayam mengarang telur Artinya:
(dikatakan kepada perempuan yang elok rupanya dan bersikap mengajak-ajak.) 

Seperti ayam pulang ke pautan Artinya:
1. Perkawinan yang sudah sesuai sekali, sejodoh.
2. Mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keahlian.

Seperti ayam termakan rambut Artinya:
Mengeluarkan suara yang tak enak bunyinya; misalnya orang yang tidur mendengkur, penyanyi yang nada suaranya tak pas.

Seperti ayam, kais pagi makan pagi, kais petang makan petang Artinya:
Sangat miskin.

Seperti bangau di ekor kerbau Artinya:
Menurut saja, tak punya pendirian.

Seperti Belanda minta tanah Artinya:
Tidak puas akan pemberian orang, selalu mau lebih lagi.

Seperti belut jatuh ke lumpur Artinya:
Sangat gembira.

Seperti berdiang di abu dingin Artinya:
Meminta pertolongan kepada orang yang miskin atau kepada orang yang memang tak dapat menolong.

Seperti berlindung di balik sehelai daun Artinya:
Menyembunyikan sesuatu kesalahan secara bodoh sehingga semua orang tahu.

Seperti biduk dikayuh hilir Artinya:
Menyuruh seseorang yang memang senang mengerjakan pekerjaan tersebut.

Seperti birah tidak berurat Artinya:
Sangat malas, sebentar-bentar tidur.

Seperti birah tumbuh di tepi lesung Artinya:
Subur; lekas menjadi besar.

Seperti bisai makan sepinggan Artinya:
Jangan makan terlau banyak nanti badan gemuk, hilang kecantikannya.

Seperti buah masak seulas Artinya:
Hanya seorang saja dari kaum / kelompok / suku tersebut yang maju, yang lainnya masih bodoh-bodoh.

Seperti bujang jolong bekerja, gadis jolong bersubang Artinya:
Orang yang baru saja kaya atau baru mendapat pangkat yang menyombongkan kelebihannya itu.

Seperti bujang jolong berkeris Artinya:
Orang yang menyombongkan / melagakkan kelebihannya.

Seperti buku gaharu Artinya:
Baru memperlihatkan kelebihannya / keunggulan bila memang sudah diperlukan. 

Seperti bulan dipagar bintang Artinya:
Permaisuri yang dikelilingi oleh istri pembesar atau pengantin yang dikelilingi gadis-gadis berpakaian indah-indah.

Seperti bunga kembang setaman Artinya:
Pengantin yang dikelilingi oleh pagar ayu.

Seperti cacing kepanasan Artinya:
Sangat resah gelisah, tidak tenang.

Seperti cendawan dimusim hujan Artinya:
Tiba-tiba menjadi banyak sekali.

Seperti Cina karam Artinya:
Keadaan / suasana yang terlalu ribut dan kacau balau.

Seperti Cina kebakaran jenggot Artinya:
Keadaan / suasana yang terlalu ribut, kacau balau.

Seperti diiris-iris dengan sembilu Artinya:
Suasana hati yang sangat pedih.

Seperti ditempuh gajah lalu Artinya:
Sesuatu hal yang buruk yang tak dapat ditutup-tutupi lagi.

Seperti elang menyongsong angin Artinya:
Rupa yang gagah dan heat; tidak takut melawan musuh.

Seperti emas yang baru diupam Artinya:
Sangat bagus sekali, misalnya dikatakan pada gadis yang manis rupanya kulitnya licin bersih.

Seperti embun di atas daun Artinya:
Rapuh / goyah sekali, misalnya tentang kedudukan, pekerjaan, hubungan, dan lain sebagainya.

Seperti embun di ujung rumput Artinya:
Sangat rapuh / goyah, misalnya tentang kedudukan, pekerjaan, hubungan, dllsbnya. 

Seperti gergaji bermata dua Artinya:
Memperoleh keuntungan dari dua belah pihak.

Seperti harimau menyembunyikan kuku Artinya:
Orang yang tak mau menyombongkan kelebihannya (kepandaiannya, kekayaannya, dllsbnya).

Seperti hujan balik kelangit Artinya:
Keadaan yang terbalik, misal orang yang pandai bertanya pada yang bodoh, orang yang kaya meminta pada yang miskin.

Seperti ikan dalam air Artinya:
Merasa sangat senang sekali.

Seperti itik mendengarkan guntur Artinya:
Sangat senang sekali membayangkan keuntungan yang akan tiba.

Seperti itik pulang petang Artinya:
Jalan beriring-iring.

Seperti jamur dimusim hujan Artinya:
Sesuatu yang tiba-tiba menjadi banyak sekali.

Seperti janggut pulang ke dagu Artinya:
Sudah pada tempatnya, sudah sesuai.

Seperti jentayu rindukan hujan Artinya:
Dikatakan kepada seseorang yang sangat merindukan kekasihnya.

Seperti katak dalam (di bawah) tempurung : Artinya:
1. Seseorang yang wawasannya kurang luas, bodoh, picik.
2. Orang seperti ini penglihatannya tidak luas, luasnya bagaikan luas tempurung. 

Seperti katak hendak menjadi lembu Artinya:
1. Jangan memimpikan sesuatu yang tidak mungkin;
2. orang kecil yang bercita-cita terlalu tinggi, akhirnya binasa oleh karena cita-citanya itu.

Seperti kelapa sompong Artinya:
Anak gadis tidak perawan lagi.

Seperti kerbau dicucuk hidung Artinya:
Orang bodoh yang selalu menurut.

Seperti kucing lepas senja Artinya:
Orang yang kalau sudah pergi tidak akan kembali lagi.

Seperti lalat mencari puru Artinya:
Terlalu rakus mengejar keuntungan, sehingga tidak tahu malu lagi.

Seperti lipas kudung Artinya:
Selalu sibuk, tangan hampir tak pernah berhenti bergerak untuk melakukan sesuatu.

Seperti membakar lalang Artinya:
Memulainya mudah, namun menghentikannya sukar sekali.

Seperti menampalkan kersik ke buluh Artinya:
Sia-sia saja mengajar orang yang bodoh tapi keras kepala.

Seperti menatang minyak penuh Artinya:
Harus berhati-hati, salah sedikit dapat bencana.

Seperti mendapat durian runtuh Artinya:
Mendapat keuntungan yang tidak terduga.

Seperti menggantang asap Artinya:
Perbuatan yang sia-sia, tidak ada gunanya.

Seperti menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan Artinya:
Sesuatu yang dicoba-coba dahulu, bila tak suka / tak senang maka dilepaskan. 

Seperti menghasta kain sarung artinya: Artinya: 
1. Pekerjaan yang sia-sia;
2. Pekerjaan yang tak kunjung sudah selesainya.

Seperti menghela rambut ditepung, rambut tak putus, tepung tidak terserak Artinya:
Hati-hati sekali dalam menyelesaikan perselisihan agar tidak ada fihak yang merasa dirugikan.

Seperti meniup api di atas air Artinya:
Mengerjakan pekerjaan yang hampir tak ada harapan untuk selesai.

Seperti negeri dialahkan garuda Artinya:
Sangat sepi sekali.

Seperti nyawa ayam Artinya:
Tidak dianggap penting.

Seperti orang buta baru melek Artinya: 
1. Sangat gembira.
2. Banyak tuntutan yang bukan-bukan.

Seperti orang buta kehilangan tongkat Artinya:
Sangat bingung, kehilangan akal.

Seperti orang darat jolong menurun Artinya:
Tercengang-cengang; canggung.

Seperti padi hampa, kepalanya mendongak (Seperti padi hampa, makin lama makin mendongak) Artinya:
Orang yang tidak berpengetahuan biasanya malah suka menyombongkan diri; angkuh. 

Seperti pinang dibelah dua Artinya:
Dua orang atau dua hal yang sangat mirip satu sama lain. Biasa merujuk pada sepasang kembar.

Seperti pinang pulang ke tampuknya Artinya:
Cocok sekali; sudah sejodoh benar.

Seperti pipit menelan jagung Artinya: 
1. Lelaki yang beristrikan perempuan yang derajatnya terlalu tinggi baginya.
2. Orang yang diberikan jabatan terlalu tinggi baginya - sehingga bukan membahagiakan, justru menyusahkannya saja.

Seperti rusa masuk kampung Artinya:
Tercengang-cengang melihat sesuatu yang baru pertama kali di lihat olehnya.

Seperti sayur dengan rumput Artinya:
Perbedaannya sangat besar; sangat berbeda.

Seperti sayur tidak berbumbu Artinya: 
1. Suasana hati yang hambar.
2. Sesuatu yang tidak enak; tidak menarik.

Seperti seludang menolak mayang Artinya:
(dikatakan kepada orang tua yang beranakkan pembesar, makin merasa kecil dirinya terhadap anaknya, lalu menjauhkan diri dari anaknya.)

Seperti sirih pulang ke gagangnya Artinya:
Sudah sejodoh; perjodohan sudah sesuai.

Seperti talam dua muka Artinya:
Seseorang yang mendapat keuntungan dari dua belah fihak yang berselisih.

Seperti telur di ujung tanduk Artinya:
Suatu keadaan yang sangat berbahaya, salah sedikit bisa celaka.

Seperti tidak berjejak di bumi Artinya: 
1. Orang yang sangat cepat larinya.
2. Kepala pusing, badan terasa melayang; oleh sebab sakit atau oleh sebab mabuk. 

Seperti tikus jatuh ke beras Artinya: 
1. Tampak terlalu menikmati kelezatan hidup di dunia.
2. Lelaki miskin beristrikan perempuan kaya.

Seperti udang dipanggang Artinya:
Seseorang yang menjadi merah padam mukanya karena beroleh malu.

Seperti ular dicubit ekor Artinya: 
1. Sangat marah.
2. Menghadapi musuh dengan berani.

Seperti ular kena palu Artinya:
Sangat marah namun tak dapat melawan.

Seperti unta menyerahkan diri Artinya:
Penyerahan mutlak tanpa syarat, tunduk pada perintah.

Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga Artinya:
(digunakan untuk menggambarkan suatu kejahatan atau sesuatu yang ditutup-tutupi). Kejahatan tersebut tidak mungkin selamanya ditutupi. Suatu saat, akan terungkap juga.

Sepuluh batang bertindih yang di bawah juga yang kena Artinya:
Pihak manapun yang menang dalam perang saudara maka rakyat kecil jugalah yang tetap menderita / merasakan kesusahannya.

Sepuluh jung masuk pelabuhan, anjing bercawat ekor jua Artinya:
Orang yang bebal dan dungu tetap tinggal bodoh juga, tak mau meniru walaupun telah banyak contoh yang diberikan.

Serigala berbulu domba Artinya:
Tampang bodoh, baik dan penurut, tetapi sebenarnya curang, jahat dan kejam. 

Seringgit dua kupang Artinya:
Sama saja.

Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna / Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna Artinya:
Setiap tindakan atau perbuatan itu hendaknya dipikirkan dahulu baik-baik sebelum dikerjakan agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari.

Sesat di ujung jalan surut ke pangkal jalan Artinya:
Kalau pembicaraan telah menyimpang segeralah kembali ke pokok permasalahan semula.

Sesat surit terlangkah kembali Artinya:
Kalau sadar akan kesalahan segeralah perbaiki.

Sesayat sebelanga juga Artinya: 
1. Meskipun hanya sebagian yang hadir namun boleh dipadakan seakan semuanya hadir.
2. Cukup qorum.
3. Walaupun masih ada kekurangan namun dapat diterima juga.

Setajam-tajam pisau, masih lebih tajam lidah Artinya:
Ucapan komentar (atau fitnah) seseorang bisa lebih menyakitkan daripada sebuah benda yang tajam sekalipun. Ibaratnya, sebuah luka masih bisa sembuh, tetapi luka di hati sangat sulit sembuh.

Setali tiga uang Artinya:
Sama saja.

Setinggi-tinggi bola melambung, jatuhnya ke tanah jua Artinya: 
1. Sejauh-jauhnya merantau akhirnya kembali ke kampung halaman juga.
2. Setinggi-tingginya pangkat / kedudukan bila sudah pensiun / berhenti bekerja kembali jadi rakyat biasa.

My dream come true....

6 Mei 2014... ini kali yang kedua aku mengikuti seleksinya, sebelumnya untuk diseleksi yg pertama aku gagal. yang dimana saat itu aku rasa, aku sudah cukup maksimal dalam mempersiapkannya tapi rencanya-NYA berkata lain.   bagiku saat ini, dimana aku boleh menjadi seorang mahasiswa "kegagalan" dalam berbagai tes bukanlah jadi hal yg pertama. ikut tes ini-itu, tanpa aku tau sebenarnya tujuan ku apa !!?? -_-lelah memang, bahkan sangat lelah, rasanya ingin marah saat kegagalan itu menghampiriku. Namun siapa yang harus disalahkan ??!! dan aku baru pahami jawabnya sekarang, yaitu "PIKIRANKU" ya "PIKIRAN-KITA". aku merasa kurang mampu, minder, dan menyisihkan diri dari keramaian...itulah aku yang dulu. ditolak, dipandang sebelah mata, dan kadang terlihat cupu & kampungan...kalau orang di tempat tinggal yg sekarang bilang "GAK-GAUL LU !!" sempat tertekan dengan keadaan itu diawal perjalananku, tapi waktu terus berputar sister...brother... :)dulu kita dibawah siapa yang tau TUHAN akan angkat kita untuk berada diatas :D   aku berberda, kamu, kalian dan KITA SEMUA jelas sangat berbeda. Sering pasti dengar pendeta atau motivator dsb bilang kalimat seperti itu. kelebihanku adalah "Aku pantang menyerah dan tidak tau malu, kata teman2 di kelas  :) " dalam konteks positif tentunya.   kalau bisa nostalgia dikit, aku punya pengalaman ketika di SMA dulu yg membentuk karakterku seperti ini, next -->   Sangat bersyukur saat dimana dulu aku boleh tinggal di asrama, pengalaman yang paling aku nikmati sampai detik ini adalah :'Saat dimana aku dan kk kelasku harus dihukum oleh pembina asrama kami karena kami melakukan satu kesalahan, yaitu keluar gerbang tengah malam. Dengan teganya aku rasa, dia adalah orang yang tidak punya perasaan. tengah malam lewat baru dibukakan gerbang untuk kami. Paginya, kami harus menghadap dan minta maaf dan lebih menjengkelkan lagi dia malah mengabaikan kami dengan sikapnya yang cuek itu. huffttt, jengkel sangat. Butuh waktu lama, kepercayaan sang pembina kembali lagi untuk kami...dan selama itu pula rasanya tertekan kalau harus diabaikan oleh pembina asrama sendiri. Saling berpapasan pun, namun tak menyapa". Tapi kini aku baru menyadari apa sebenarnya tujuan pembina asramaku saat itu, dimana dia ingin menempa karakterku yang benar2 siap mental untuk menghadapi penolakan yang berkali-kali lipat lbh menyakitkan daripada itu. Saat dimana, kita memang harus benar-benar memahami keadaan & orang lain terlebih dahulu, bukan sebaliknya.  :)   Dan inilah aku yang sekarang,,, aku masih mahasiswa memang, blum ada apa2nya dimana aku harus & akan terus belajar. karena pastinya akan ada lbh banyak lagi hal-hal baru yang sudah dipersiapkan utk ku, untuk kita tentunya. kalimat "Badai pasti berlalu" itu real. lakukan terus perjuangan itu, sampai kegagalan tadi bosan menghampiri kita. Good luck :)   Jesus love us...